BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa di mata masyarakat sering diidentikkan dengan seorang yang segala tahu. Padahal tidak jarang mahasiswa yang telah lulus menjadi seorang sarjana, ketika terjun ke lapangan merasa bingung dan linglung akan apa yang harus dilakukannya. Tidak jarang apa yang ia dapati tidak sesuai dengan apa yang dipelajarinya di kampus. Untuk menyikapi permasalahan tersebut, maka Universitas Pendidikan Indonesia berupaya untuk mengenalkan langsung kepada para mahasiswanya tentang berbagai fenomena yang terjadi di lapangan selagi mereka masih terikat dengan lingkungan kampus. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat menyadari sedari dini akan berbagai fenomena di luar kampus yang selanjutnya mereka dapat mengaitkannya dengan berbagai konsep yang mereka dapati dalam perkuliahan. Dengan demikian maka pembelajaran yang mereka terima tidak hanya bersifat teoritis tapi juga praktis. Ke depan saat mereka benar-benar terjun ke masyarakat maka mereka tidak bingung lagi karena telah ada bekal.
Di sisi lain seorang Sarjana Pendidikan tidak mesti selalu bergelut dengan buku, kelas, dan sekolah. Saat ini, setiap orang apapun profesionalismenya dituntut untuk mampu mengembangkan diri bukan hanya sebatas profisonalisme yang mereka miliki serta sebatas menjadi employee (tenaga kerja bagi orang lain) yang cukup dengan penghasilan yang diberikan atasannya. Seorang individu yang produktif adalah seorang yang tidak hanya mampu berperan sebagai employee yang baik saja, tapi juga bisa berperan sebagai entrepreneur yakni individu yang mampu mendapatkan penghasilan sendiri tanpa bergantung pada orang lain bahkan ia mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Universitas Pendidikan Indonesia mencoba merealisasikan tuntutan tersebut dengan mengarahkan mahasiswanya untuk terjun langsung ke dalam dunia usaha sebagai bekal untuk kehidupan mereka di masa mendatang hingga nantinya para mahasiswa siap untuk tidak hanya berperan sebagai employee tapi juga sebagai entrepreneur yang handal melalui program Kuliah Kerja Nyata berbasis Usaha (KKN-Usaha).
Hal tersebut juga tidak terlepas dari peran perguruan tinggi yang memiliki banyak potensi keilmuan, teknologi serta sumber daya manusia dalam rangka keberpihakannya terhadap masyarakat kecil sesuai dengan Tri Darma Pendidikan dalam rangka pengembangan tingkat usaha masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Seiring berkembangnya zaman, orientas KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tidak hanya masyarakat secara luas namun mencakup sekelompok masyarakat secara kecil yaitu masyarakat usaha, akan tetapi tetap dalam konteks pembelajaran. Sampai saat ini terdapat lima jenis KKN yang dipilih oleh mahasiswa UPI. Salah satunya adalah Kuliah Kerja Nyata Usaha (KKN Usaha).
Kuliah Kerja Nyata Usaha atau biasa disebut KKU merupakan salah satu jenis KKN yang ditawarkan oleh lembaga pengabdian kepada masyarakat (LPM) UPI. KKU merupakan salah satu kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa selama 40 hari yaitu terhitung sejak tanggal 22 juli 2008 s.d 29 Agustus 2008 atau kurang lebih selama 6 minggu.
Didalam KKN-Usaha mahasiswa diharuskan terjun langsung kepada masyarakat yang memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah didapatkan di bangku kuliah. Kegiatan KKU merupakan kegiatan yang didalamnya terdapat take and give antara UKM dengan mahasiswa itu sendiri.
KKN-Usaha ini diharapkan akan memberikan manfaat yang nyata baik bagi UKM maupun bagi mahasiswa itu sendiri. Manfaat yang diharapkan bisa diperoleh UKM diantaranya adalah perbaikan dan pengembangan aspek-aspek usaha, dan memberikan kemudahan untuk memilih dan menyeleksi tenaga kerja secara lebih efisien untuk mengisi kebutuhan SDM. Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh oleh mahasiswa adalah terdapatnya pengalaman kerja sehingga mahasiswa mampu untuk mengembangkan skill-nya, karena mahasiswa terlibat langsung dalam praktek UKM maka mahasiswa bisa membandingkan antara teori yang selama ini diperoleh dari praktek perkuliahan dengan kenyataan yang ada. Berdasarkan tujuan, target dan manfaat yang diharapkan bisa dirasakan oleh UKM maupun mahasiswa. Kami dituntut untuk membuat beberapa rancangan program yang akan dilaksanakan selama kami melaksanakan KKN-Usaha.
Kami melaksanakan KKN-Usaha di Butik Humaira yang berlokasi di Jl. Indramayu No.56 Bandung. Butik Humaira merupakan perusahaan yang hanya dimiliki oleh satu orang. Humaira merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pakaian. Humaira memproduksi pakaian dengan merek sendiri yaitu Humaira dan Puri dan menjualnya langsung kepada konsumen. Produk yang dihasilkan oleh Butik Humaira diantaranya berupa kebaya, kaos, kerudung, dan aksesoris. Selain itu humaira juga menerima jahitan dari para konsumen yang ingin memakai jasa Humaira.
Kami dituntut untuk merancang beberapa program untuk Humaira sesuai dengan potensi, kebutuhan dan masalah yang ada di Butik Humaira . Program ini kami rancang berdasarkan pandangan dan masukan yang juga diberikan oleh pemilik Humaira kepada kami dan tentunya disesuaikan dengan potensi yang kami miliki.
B. Permasalahan
Dari hasil analisis selama satu minggu pertama kami menemukan beberapa kendala yang dihadapi oleh pihak UKM dalam menjalankan usahanya. Adapun permasalahan tersebut kami klasifikasikan sebagai berikut:
1. Manajemen Usaha UKM.
a. Sistem manajemen yang digunakan belum terorganisir dengan jelas sehingga tidak ada pembagian tugas yang merata sesuai dengan keahlian, hanya dibebankan kepada satu atau dua orang saja yang menangani segala hal.
b. Berkembangnya Humaira tidak diikuti dengan berkembangnya manajemen yang ada.
c. Pengembangan manajemen sebaiknya diiringi dengan berkembangnya suatu manajemen SDM yang perlu dibekali oleh pelatihan dan pengembangan keahlian dan kemampuan.
d. Menumpuknya beberapa pekerjaan yang disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja.
e. Karena tempat produksi yang tersebar dibeberapa lokasi, maka apabila terdapat masalah, pemilik atau pemegang wewenang tidak dapat mengawasi secara langsung.
2. Produk.
a. Jumlah produk yang dihasilkan tidak memenuhi kuota produk yang di butuhkan oleh pihak counter .
b. Seringnya mengakuisisi produk yang lain untuk menutupi kekurangan stok di counter.
c. Baju pesanan pelanggan sering selesai tidak tepat waktu dan sering kalli tidak sesuai dengan pesanan pelanggan sehingga harus mengulang pekerjaan.
3. Pemasaran.
a. Kurangnya sarana promosi usaha dalam mengenalkan produk ke luar daerah. Apalagi bila pemilik menginginkan bisnis ini bisa go internasional.
b. Sistem distribusi produk yang berjalan hanya berdasarkan pesanan.
c. Komunikasi antara pihak butik dengan counter kurang berjalan dengan baik dalam hal produk yang di distribusikan oleh butik sering tidak menganalisi kebutuhan counter terlebih dahulu.
4. Kemitraan atau pengembangan usaha.
a. Adanya agen yang tidak membayar dengan tepat waktu sehingga menyebabkan income humaira terganggu.
b. Humaira dalam salah satu proses produksinya bekerja sama dengan beberapa maklun sehingga kurang terkontrol dengan baik apabila terdapat kecurangan, seperti menimbun bahan baku, melakukan penipuan dengan mengambil bahan baku dan upah.
C. Tujuan Laporan KKN – Usaha
1. Tujuan Umum
a) Menumbuhkan jiwa enterpreneur di kalangan mahasiswa UPI
b) Meningkatkan jaringan kemitraan antara UPI dengan dunia usaha dan Industri khususnya dengan UKM.
c) Menumbuhkan kesempatan belajar usaha di UKM dengan prinsip tukar belajar.
d) Memahami kendala dan permasalahan yang dihadap UKM
e) Menemukan solusi dari permasalahan yang terjadi di UKM
f) Memahami prinsip-prinsip usaha dari UKM
g) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan lembaga (UPI) untuk bermitra dengan UKM
h) Membuat business plan usaha yang akan dirintis oleh mahasiswa.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Laporan ini terbagi menjadi tiga yaitu:
a) Tujuan Formal
Memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Kuliah Kerja Nyata berbasis usaha (KKU) di Universitas Pendidikan Indonesia.
b) Tujuan Non-Formal
Memberikan Rekomendasi alternatif solusi kepada Butik Humaira sebagai pertimbangan pengembagan usaha.
c) Tujuan Operasional
Dengan kegiatan KKU ini kami bermaksud untuk mengembangkan dan membandingkan teori-teori yang kami pelajari di dalam/di luar perkuliahan dengan permasalahan yang terdapat di lapangan beserta dengan solusinya.
D. Target KKN – Usaha
Dengan dilaksanakannya KKN-Usaha, target yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan KKU ini adalah:
1. Tumbuhnya jiwa entrepreneur pada kalangan mahasiswa UPI (peserta KKU)
2. Terdapatnya sejumlah MoU antara UPI (LPM) dengan UKM mitra
3. Terdapatnya bisnis plan yang dirancang oleh mahasiswa
4. Terjadinya kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan antara UKM, mahasiswa dan UPI atau LPM.
5. Terpecahkannya masalah yang dihadapi oleh UKM mitra KKU
E. Lokasi KKU
Pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha ini di sebuah tempat usaha yang bergerak dibidang pakaian jadi yang bernama Butik Humaira yang bertempat di Jl. Indramayu No.56 Antapani Bandung. Tepatnya adalah sebuah Rumah Toko (RUKO), yang terdiri dari dua lantai yang disetting sedemikian rupa menjadi sebuah butik. Lantai pertama dijadikan tempat pemajangan pakaian-pakaian yang hendak di jual dan lantai 2 dijadikan sebagai tempat produksi.
F. Mahasiswa Dan Dosen Pembimbing
Anggota kelompok yang melaksanakan kegiatan KKU di butik Humaira adalah sebagai berikut:
1. Dian Atniati 056621 (Pend. Ekonomi dan Koperasi)
2. Ine Nurmalawati 055420 (Manajemen)
3. Jajang Suryaman 055956 (Pend. Teknik Elektro)
4. Lutfi Arianto 050135 (Pend.teknik mesin)
5. Maria Ulfah C.A 054416 (Pend.Manajemen Bisnis)
6. Nurcholis Mualim 045716 (Akuntansi)
7. Ratna Nengsih 056297 (Pend. Tata Busana)
Kelompok kami dibimbing oleh Bapak Didin Saripudin, M.Si.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
B. Permasalahan.
C. Tujuan
D. Target
E. Lokasi KKU
F. Mahasiswa dan Dosen Pembimbing
G. Sistematika penulisan
BAB II PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Perencanaan Program Kegiatan
B. Pelaksanaan program Kegiatan
C. Evaluasi Kegiatan (SWOT)
BAB III KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT PROGRAM
A. Kesimpulan
B. Tindak Lanjut Program
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Perencanaan Program Kegiatan
1. Langkah-langkah Persiapan
Dalam melaksanakan KKN-Usaha kami melakukan cukup banyak persiapan karena KKN-Usaha merupakan KKN yang cukup berat jika dibandingkan dengan jenis KKN lainnya. Kami memerlukan persiapan yang cukup matang agar kami benar-benar siap saat harus terjun ke tempat KKN-Usaha tepatnya di Butik Humaira.
Berikut ini adalah gambaran secara ringkas mengenai persiapan kami sebelum kami benar-benar membuat program dan melaksanakan program tersebut di Butik Humaira .
Tanggal
|
Jenis Persiapan
|
14 Juli 2008
|
ke LPM melihat penempatan UKM dan pengelompokan peserta.
|
15 Juli
|
· Menyerahkan surat konfirmasi dari LPM kepada UKM yang akan kami jadikan tempat untuk melaksanakan KKN-Usaha yaitu Butik Humaira .
· Membuat janji dengan pemilik Butik Humaira untuk memperkenalkan anggota kelompok KKU.
|
16 Juli 2008
|
· Mengikuti diklat yang diadakan oleh LPM untuk semua peserta KKN-Usaha.
· Menerima surat konfirmasi dari LPM untuk UKM tempat kami melaksanakan KKN-Usaha.
|
17 Juli 2008
|
Pertemuan dengan pemilik Butik Humaira dan perkenalan diri.
|
18 Juli 2008
|
Ke kampus UPI dengan tujuan melakukan bimbingan tentang program yang akan kami rancang dengan DPL. Tetapi setelah kami tanya ke LPM, masih ada yang harus diperbaiki jadi belum ada pembagian DPL yang pasti.
|
Demikianlah jenis-jenis persiapan yang telah kami lakukan sebelum kami menyusun program dan menerapkannya di Butik Humaira.
2. Program
Terdapat beberapa fokus program Kuliah Kerja Usaha yang telah ditetapkan oleh LPM UPI. Kami merancang program berdasarkan beberapa fokus program Kuliah Kerja Usaha yang telah ditetapkan tersebut. Fokus program Kuliah Kerja Usaha yang telah ditetapkan oleh LPM UPI diantaranya :
- Proses pengadaan bahan baku,
- Proses produksi, yang meliputi teknologi mesin dan peralatan, tenaga kerja, dan proses dari bahan mentah menjadi produk jadi,
- Produk, meliputi kemasan produk dan pengembangan design kemasan produk,
- Manajemen; meliputi manajemen usaha, sistem akuntansi dan keuangan, dan sistem karier serta penggajian karyawan,
- Permodalan,
- Sistem pemasaran,
- Pengembangan jaringan kemitraan.
Program yang kami rancang untuk Butik Humaira hanya mencakup tiga fokus program Kuliah Kerja Usaha yang telah ditetapkan oleh LPM UPI. Hal ini kami tetapkan berdasarkan masukan dan pertimbangan dari owner Humaira dan berdasarkan identifikasi potensi, kebutuhan dan masalah yang telah kami lakukan pada minggu pertama pelaksanaan KKU.
Berdasarkan identifikasi yang telah kami lakukan, kami berhasil mengumpulkan beberapa potensi, kebutuhan dan masalah yang ada di Humaira. Potensi, kebutuhan dan masalah yang berhasil kami identifikasi adalah sebagai berikut :
a. Potensi
· Harga produk yang cukup bersaing dengan butik lain.
· Kualitas produk sangat bagus. Produk bisa bertahan dalam jangka waktu 3-4 tahun dengan kondisi layak pakai.
· Mesin dan peralatan produksi yang digunakan yang ada cukup memadai.
· Proses produksi tidak memerlukan waktu yang lama.
· Sudah ada sistem pembukuan sederhana.
b. Kebutuhan
· Marketing Order.
Dalam memasarkan produknya, Humaira memerlukan tenaga marketing order yang bertugas untuk mempromosikan produk dan mencari konsumen-konsumen baru untuk Humaira.
· Surveyor.
Humaira memerlukan beberapa tenaga surveyor untuk mengecek keberadaan calon konsumen, karena terkadang ada konsumen yang fiktif.
· Modal.
Humaira merupakan perusahaan milik perorangan. Karena modal yang ada terbatas maka Humaira merasa perlu untuk menambah modal untuk mengembangkan produknya.
c. Masalah
· Modal
Modal merupakan salah satu masalah utama yang sedang dihadapi oleh Humaira. Pemilik mempunyai keinginan untuk lebih mengembangkan produknya tetapi terkendala oleh modal. Pemilik sangat mengharapkan adanya investor pasif yang mau menanamkan modalnya di Humaira. Pemilik menginginkan investor yang mempunyai visi sama dengannya. Pinjaman ke Bank sudah pernah dilakukan oleh pemilik tetapi karena bunga pinjaman yang dirasakan pemilik terlalu tinggi sehingga terasa sangat membebani, maka pemilik merasa enggan untuk melakukan pinjaman lagi ke Bank.
· Distribusi dan Pemasaran Produk
Humaira berencana mengembangkan pangsa pasarnya ke lebih banyak counter.
Karena Humaira hanya mempunyai store (outlet) di daerah Bandung dan belum mempunyai outlet di Bandung, maka distribusi produk merupakan salah satu kendala yang dirasakan oleh Humaira karena memerlukan biaya yang cukup besar. Untuk distribusi produk di daerah sendiri (Bandung) Humaira menitipkan produknya di beberapa Dept. Store yang ada di kota Bandung dan di beberapa kota lainnya dengan menggunakan sistim konsinyasi.
· Perluasan Pasar
Saat ini produk Humaira sudah menyebar di beberapa kota di Indonesia. Diantaranya di kota Bogor, Cirebon, Bandung, Tasikmalya, dan Garut. Pemilik Humaira menginginkan produknya lebih dikenal luas oleh seluruh masyarakat di Indonesia.
· Tempat Penjualan
Pemilik Humaira mempunyai target bahwa Humaira harus mempunyai outlet sendiri di kota tempat produk-produknya diproduksi (kota Bandung). Tetapi hal ini terkendala oleh karena susahnya mendapatkan tempat yang strategis dengan harga yang murah.
3. Jadwal Kegiatan
KKN-Usaha dilaksanakan selama empat puluh hari terhitung sejak tanggal 22 juli 2008 sampai dengan tanggal 29 Agustus 2008 yaitu selama 6 minggu. Mahasiswa diharuskan selalu hadir di tempatnya melaksanakan KKN-Usaha. Mahasiswa harus mengikuti semua peraturan yang telah ditetapkan oleh LPM juga peraturan yang ditetapkan oleh UKM (Butik Humaira ).
Kelompok kami terbagi menjadi 2 shift yaitu shift pagi yang melaksanakan kegiatan sejak pukul 09.00 – 14.00 dan shif siang yaitu sejak pukul 14.00 – 19.00. kami berusaha untuk selalu datang setiap hari kerja sesuai dengan jam kerja di Humaira dan sesuai dengan kebijakan pimpinan Humaira kepada kami yaitu dari hari Senin – Jumat (jadwal shift dalam lampiran). Apabila kami harus melaksanakan bimbingan dengan DPL maupun dengan tim Monev LPM, maka kami meminta izin kepada Humaira sampai bimbingan kami selesai dan jika masih ada waktu kami kembali ke Humaira.
Bimbingan dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) seharusnya dilakukan min 1x / minggu dan bimbingan dengan tim Monev LPM harus dilaksanakan 2x / minggu. Tetapi karena pada minggu pertama belum ada kepastian mengenai dosen pembimbing lapangan, maka kami tidak melakukan bimbingan pada minggu pertama.
Tabel berikut ini adalah tabel mengenai kegiatan yang kami laksanakan di Butik Humaira selama kurang lebih enam minggu.
Minggu Ke-
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
1
|
21 Juli 2008
|
Perkenalan Kelompok KKU dengan pemilik Butik Humaira .
|
|
22 – 24 Juli 2007
|
Identifikasi mengenai potensi, kebutuhan dan permasalahan yang ada di Butik Humaira .
|
|
25 Juli 2008
|
Ke kampus UPI untuk melaksanakan bimbingan dengan DPL.
|
|
26 juli 2008
|
Identifikasi kebutuhan Butik Humaira untuk keperluan penyusunan program
|
2
|
30 Juli 2008
|
Merancang program yang sesuai dengan kebutuhan Butik Humaira yaitu :
· Program yang terkait dengan proses produksi.
· Program yang terkait dengan marketing produk.
· Program yang terkait dengan design produk.
· Program yang terkait dengan system pembukuan keuangan.
|
|
1 Agustus 2008
|
Menyampaikan rencana program yang telah kami rancang kepada pemilik Butik Humaira .
|
|
4 Agustus 2008
|
Menyampaikan rencana program yang telah kami rancang kepada dosen pembimbing lapangan dan kepada tim Monev LPM.
|
|
4-5 Agustus 2008
|
Merealisasikan program pertama yang telah dirancang yaitu yang berkaitan dengan produksi, input data, finishing.
|
3
|
7-14 Agustus 2008
|
Melaksanakan program pengembangan marketing butik melalui pembuatan wesite. Selain itu juga masih melaksanakan program yang berkaitan dengan proses produksi maupun marketing (jika diperlukan).
|
4
|
15-16 Agustus 2008
|
Melaksanakan program yang terkait dengan pembukuan, yaitu dengan membuat pembukuan yang lebih mudah dipahami dan sesuai dengan teori yang ada.
|
|
18-19 Agustus 2008
|
Membuat laporan hasil KKU dan Bimbingan dengan DPL mengenai perkembangan program.
|
|
20 Agustus 2008
|
Pembukaan konter baru Humaira di Lucky Square
|
5
|
21-25 Agustus
|
|
B. Pelaksanaan Program Kegiatan
1. Profil Ukm Mitra Kku
v Sejarah
PROFIL BUTIK HUMAIRA
Nama UKM : Butik Humaira
Alamat : Jl. Indramayu No. 56 Antapani Bandung
Telp/Fax : 022-7218835—70430166
Tahun Berdiri : 2003
Pendiri/Pemilk : Ibu Erni Purihandayani
Jenis Usaha : Retail Busana Muslim
Kapasitas Produksi : 500 produk pakaian per bulan dan 1000-5000 pc kerudung per bulan.
Jumlah Pegawai : 23 orang
Distribusi : Dipasarkan melalui Departemen Store dan Mall (sekitar 11 counter) dengan sistem konsinyasi, dan melalui agen yang terdapat di wilayah jawa barat serta wilayah lain seperti jakarta, batam, malaysia dll.
Target Pasar : Kalangan ekonomi menengah ke atas.
Berawal dari hobby yang dimiliki serta keinginan untuk dapat terus berkarya dan memberikan manfaat bagi orang banyak, maka pada tahun 2003 di kota Bandung, Dra. Erny Puri Handayani membuka usaha dibidang Produksi, Perdagangan dan Distribusi, Khususnya Busana Muslim dengan nama CV. PURI’S yang memiliki brand “Humaira”.
Humaira memproduksi pakaian, khususnya Busana Muslim dengan bordir dan sulam halus yang eksklusif. Produk Humaira berkonsep baju muslim yang modis dan elegan untuk kalangan Remaja dan Dewasa yang peduli akan kualitas. Produk-produk ini dibuat dengan proses “Handmade Embroidery” atau buatan tangan yang menjamin orisinalitas dengan hasil karya yang unik dan bernilai tinggi untuk koleksi busana muslim yang Fashionable dan nyaman dipakai, baik oleh Remaja maupun wanita dewasa. Selain itu Humaira juga memproduksi beragam kerudung cantik dengan aplikasi payet, bordir dan sulam berkualitas prima dan Ekslusif.
Humaira secara terus menerus selalu mengembangkan produknya dengan jumlah karyawan sebanyak 23 orang. Hal ini untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan kondisi saat ini dan masa mendatang agar selalu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya para wanita berpakaian muslim yang tetap ingin tampil Modis dan Dinamis namun Kaya Akan Budaya Indonesia.
v Manajemen Usaha
Dalam suatu perusahaan diperlukan suatu kerjasama dan koordinasi yang baik antara karyawan dan pemilik perusahaan, baik secara individu maupun secara kelompok. Dengan adanya suatu kerjasama yang baik, maka aktivitas kerja dapat berjalan sesuai dengan rencana, sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Hal tersebut memerlukan susunan alur karyawan yang jelas bagi suatu perusahaan.
Untuk itu diperlukan penyusunan organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan, agar dalam pengkoordinasian aktivitas, dan kerjasama antar karyawan dengan atasan dapat terjalin dengan baik.
Organisasi sebagai tempat berhimpunnya orang-orang yang sehaluan dan setujuan, harus mampu menampung berbagai pikiran dan keinginan para karyawan, sehingga tempat ini tetap utuh dan tidak terpecah belah.
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Keith Davis dan Jhon. W Newstrom dalam buku yang berjudul Perilaku Organisasi bahwa :
“Lingkungan organisasi merupakan suatu yang berubah secara dinamis dan bukan seperangkat hubungan yang statis seperti yang tergambar dalam bagan organisasi. Semua bagian itu saling bergantung dan saling mempengaruhi sehingga muncul pernyataan organisasi memerlukan orang-orang dan orang-orang juga membutuhkan organisasi.” (1994:12).
Fungsi organisasi sebagai tempat erat hubungannya dengan bentuk dan susunan organisasinya yang harus merupakan kerangka kerja. Derek Newman dalam buku yang berjudul Pendekatan Manusiawi Dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian karangan Drs. A. S. Moenir mengatakan bahwa : “ Hidup dan bergeraknya organisasi berasal dari orang-orang yang ada di dalamnya, baik secara pribadi maupun dalam kelompok.” (1991:9).
Butik Humaira memiliki perencanaan usaha jangka pendek, menengah dan panjang. Diantaranya fokus produksi untuk memenuhi permintaan dan pesanan menjelang lebaran sebagai rencana jangka pendek/tahunan. Dalam jangka menengah Humaira akan menambah Agen dan Mitra Usaha seperti Yogya Departemen Store dan Lucky Square untuk meningkatkan penjualan. Dan untuk jangka panjang Butik Humaira akan terus mengambangkan wilayah pemasarannya ke berbagai wilayah baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Dalam pelaksanaan pengembangannya, Humaira terus menambah kapasitas produksi, diantaranya dengan cara menambah karyawan melalui lowongan kerja yang telah disebarkan dalam iklan di media massa.
Dalam pelaksaan KKU ini, kami melakukan identifikasi terhadap manajemen Butik Humaira diantaranya yaitu:
1. Butik Humaira merupakan usaha yang dimiliki oleh Ibu Erni Purihandayani selaku pemilik CV Puri’s yang menjalankan usaha ini yang didalamnya memiliki dua brand yaitu Humaira dan Puri.
2. Butik Humaira membagi sistem struktur organisasi perusahaan menjadi
a. Bagian Produksi
b. Bagian Administrasi dan Keuangan
c. Bagian Pemasaran
3. Alur Produksi Butik Humaira
Bahan Baku – Produksi (menjahit baju) – Finishing – Pengemasan/Pengecekan – Distribusi/Pemasaran.
4. Bagian produksi Humaira bertanggungjawab atas segala bentuk kegiatan yang diperlukan dalam proses pembuatan busana muslim yang akan dipasarkan di Butik Humaira .
5. Bagian Administrasi dan keuangan Huaira bertanggungjawab atas semua kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan, dan pemesanan bahan baku, pencatatan keuangan, sekaligus sebagai front officer.
6. Selaku pemilik, ibu Erni berperan sebagai pengarah/pengorganisasi sekaligus pengawas segala kegiatan di Butik Humaira dan termasuk menjadi bagian marketing.
Struktur organisasi Butik Humaira
OWNER
(Ibu Erni Purihandayani)
|
Koordinator counter
(Irma Susanti)
|
v Pengembangan Produksi
Dalam melaksanakan proses produksi Humaira bekerjasama dengan para penjahit untuk memproduksi pakaian yang akan dipasarkan. Sistem yang digunakan yaitu Maklun dalam artian pihak Humaira yang menyediakan bahan baku atau kain untuk dijahit oleh para penjahit yang sudah bekerjasama tersebut, dan modelnya ditentukan oleh pihak Humaira. Para penjahit tersebut melakukan perjanjian dengan pihak Humaira dimana mereka tidak diperbolehkan untuk menerima jahitan dari pihak lain, hanya untuk Humaira saja sehingga produk yang dihasilkan terjamin kualitasnya.
Pada perkembangannya Humaira akan membuka beberapa counter lagi sehingga membutuhkan tempat produksi (maklun) yang lebih banyak. Beberapa waktu yang lalu Humaira telah membuka lowongan pekerjaan melalui iklan di media massa untuk mencari calon partner baru guna memenuhi kebutuhan produksi yang terus meningkat.
v Kemitraan Dan Jaringan Pemasaran
Jaringan Pemasaran mempunyai arti yang penting dalam memperluas Pangsa Pasar dan sebagai sarana Humaira untuk memberikan pelayanan yang lebih dekat kepada konsumen.
Humaira merupakan salah satu UKM andalan bagi Kota Bandung dengan inovasi dan karya yang diakui berbagai kalangan baik dari dalam maupun luar negeri. Sebagai Wujud dedikasinya Humaira telah dianugerahi berbagai penghargaan, salah satunya adalah Indonesia Moslem Award 2007 dan Sebagai Kandidat untuk penghargaan Dji Sam Soe Award 2007, serta dicalonkan sebagai kandidat untuk penghargaan Danamon Award 2008 ini. Produk Humaira telah dipercaya dan mampu menembus tidak hanya Pasar Nasional, namun juga Internasional seperti Singapura dan juga Malaysia.
Pada awal Desember 2007 Humaira mulai menembus Departemen Store. Diawali Asia Dept. Store Cirebon, Plasa Asia Tasikmalaya, Asia Toserba Cihideung Tasikmalaya dan Asia Toserba Garut. Awal tahun 2008 Humaira berkerjasama dengan Borma Setiabudhi dan Borma Antapani dengan memperkenalkan produk Puri dengan harga di bawah Humaira sesuai permintaan pasar. Pada tanggal 1 Mei 2008 serempak Humaira launching di Yogya Dept. Store yaitu Yogya Surya kencana Bogor, Griya Buah Batu dan Griya Pahlawan. Seiring dengan meningkatnya penjualan dan lebih dikenalnya produk Humaira maka Humaira mulai mengembangkan kembali produknya di 4 Counter terbaru di Yogya Depstor.
Humaira berencana menjalin kerjasama kembali dengan Yogya Dept. Store yang akan membuka 7 counter di berbagai wilayah di jawa barat diantaranya yaitu Tasikmalaya, Garut, Purwakarta, Riau Junction, Majalaya, Cihapelas walk dan lucky square Yang akan launching pada tanggal 1 September 2008 mendatang.
Selain bekerjasama dengan depstore, Humaira pun bekerjasama dengan beberapa agen perseorangan yang terdapat di beberapa kota di Indonesia,seperti Ibu ja’far,Ibu Ani, Ibu firman, Ibu Solihin, Parikesit dan lainnya.
v Rencana Pengembangan Usaha
Perkembangan usaha Humaira yang dicapai saat ini menandakan kekompakan dan solidnya tim Pemasaran dalam Penjualan. Namun yang tak kalah pentingnya adalah kejelian melihat Pangsa Pasar, Penciptaan Produk sesuai kebutuhan dan Pengelolaan Keuangan yang sehat.
Humaira mampu memproduksi produknya sekitar 500 produk/bln dan berkisar 1000 – 5000/bln untuk kerudung.
Upaya yang terus dilakukan guna meningkatkan usaha adalah melakukan penambahan jumlah tenaga Pemasaran, Pengembangan Jaringan pemasaran, Meningkatkan Pangsa Pasar ke berbagai Segmen Pasar, Pengembangan Jaringan Pemasaran, Meningkatkan Produk, Pembenahan Teknologi Informasi dan Peningkatan Sumber Daya Manusia secara terus Menerus dan Pengelolaan Keuangan secara bertanggung jawab dengan memperhatikan aturan-aturan yang di tetapkan.
2. Realisasi Perencanaan
Dari program-program yang telah ditetapkan berdasarkan analisis permasalahan yang dihadapi oleh Butik Humaira, beberapa diantaranya tidak secara optimal memungkinkan untuk diterapkan oleh kami karena terkait dengan kebijakan pemilik terhadap usahanya, sehingga sebagian kami ajukan sebagai rekomendasi. Adapun beberapa program penting yang dapat kami jalankan seperti pembuatan website sebagai sarana promosi pemasaran produk Humaira dan Pemutakhiran pembukuan agar mudah di pakai dan di fahami penggunaannya.
Dalam hal program promosi usaha yang dilakukan melalui web, kami merealisasikannya dengan membuat desain website di geocities.com dengan alamat http://www.geocities.com/humaira_butik/. Hal ini dilaksanakan karena biayanya lebih ekonomis mengingat keuangan UKM ini yang terbatas.
Pencatatan dan pembukuan sangat penting bagi suatu perusahaan mengingat begitu banyak transaksi yang dilakukan dengan pihak lain. Pencatatan berfungsi agar transaksi yang terjadi selalu diketahui dan pada akhirnya akan memudahkan perhitungan. Pembukuan dilakukan sebagai upaya untuk mengatur dan memberikan laporan mengenai kemajuan perusahaan, terutama dalam melaporkan jumlah omset dan keuntungan yang diraih perusahaan dalam periode tertentu.
Pada akhirnya proses pencatatan dan pembukuan tersebut, yang sering dikenal dengan proses akuntansi akan memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah keuangan perusahaan. Humaira dalam menjalanjan usahanya masih sangatlah sederhana. Mengingat usaha ini masih terbilang Usaha Kecil dan Menengah (UKM), maka proses yang terjadi disana pun masih bersifat sederhana. Untuk masalah pencatatan, yang kami lihat bahwa semua transaksi penjualan yang terjadi sehari-hari masih dicatat dalam bentuk yang sederhana, seperti hanya dalam tabel yang berisi tentang pendapatan dan pengeluaran saja.
Untuk bidang pembukuan (Akuntansi), program yang diusulkan kepada UKM adalah pengelolaan sistem informasi keuangan dengan memperhatikan aturan-aturan baku yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi akuntansi (IAI). Butik Humaira telah memiliki sistem pembukuan yang cukup memadai. Hanya saja, sistem tersebut masih tidak sepenuhnya memenuhi aturan baku dari IAI. Misalnya, pembuatan laporan keuangan yang masih sederhana, pencatatan transaksi yang masih menggunakan sistem single entry, tidak menggunakan accrual basic, dan lain-lain.
Pembenahan sistem informasi akuntansi yang tertuang pada program kerja tidak terlaksanakan secara optimal dikarenakan keterbatasan jumlah mahasiswa KKU yang mampu menangani akuntansi dengan baik serta waktu yang tidak mencukupi untuk pembuatan sistem tersebut. Solusi tengah yang kemudian dilakukan adalah dengan cara memodifikasi sistem akuntansi yang telah ada menjadi lebih baik tanpa merombak lebih luas.
C. Evaluasi Kegiatan (SWOT)
Analisis SWOT pada adalah sebagai berikut:
· S (Strength /kekuatan) :
1. Produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan eksklusif
2. Brand image cukup kuat
3. Lokasi Butik Humaira yang strategis
4. Telah memiliki kerjasama dengan retail yang terkemuka
· W (Weakness /kelemahan) :
1. Kuantitas Tenaga kerja masih kurang
2. Sistem informasi akuntansi kurang terorganisir
3. Tempat produksi tidak terfokus di satu lokasi
4. Pelayanan terhadap pelanggan dirasakan kurang
· O (Opportunties /peluang) :
1. Pelatihan dan pengembangan SDM.
2. Pangsa pasar masih terbuka luas.
3. Dekat dengan pemukiman pendudukl.
4. Banyaknya jumlah pekerja potensial
· T (Threat /ancaman) :
1. Banyaknya usaha sejenis disekitar lokasi
2. Harga yang ditawarkan pesaing relatif lebih rendah
3. Penipuan paten brand usaha
4. Kekecewaan beerapa konsumen
Jika dianalisis mengenai hubungan antar variabel diatas, maka akan menghasilkan suatu kesimpulan yang digambarkan dalam matriks seperti berikut ini:
|
O (Opportunties /peluang) :
Ø Pelatihan dan pengembangan SDM
Ø Pangsa pasar masih terbuka luas
Ø Dekat dengan pemukiman penduduk
|
T (Threat /ancaman) :
Ø Banyaknya usaha sejenis disekitar lokasi
Ø Harga yang ditawarkan pesaing relatif lebih rendah
|
S (Strength /kekuatan) :
Ø Produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan eksklusif
Ø Brand image cukup kuat
Ø Lokasi Butik Humaira yang strategis
Ø Telah memiliki kerjasama dengan retail yang terkemuka
1.
|
S-O
Ø Perluasan pasar.
Ø Membuka cabang di tempat lain di beberapa kota
Ø Diferensiasi produk
|
S-T
Ø Meningkatkan kualitas produk secara berkesinambungan sehingga konsumen tetap merasa puas meskipun harganya lebih tinggi.
Ø Pengembangan SDM untuk meningkatkan kualitas kerja
Ø Melengkapi sarana dan prasarana
|
W (Weakness /kelemahan) :
Ø Kuantitas Tenaga kerja masih kurang
Ø Sistem informasi akuntansi kurang terorganisir
Ø Tempat produksi tidak terfokus di satu lokasi
1.
|
W-O
Ø Mencari lokasi baru yang lebih strategis untuk cabang usaha
Ø Intensif pemasaran disekitar kawasan
Ø Mengasah SDM agar lebih inovatif
Ø Memberdayakan sumber daya eksternal untuk menunjang perluasan pangsa pasar
|
W-T
Ø Menciptakan budaya kerja yang menyenangkan bagi para karyawan
Ø Menerapkan strategi permainan harga untuk memenangkan kompetisi dengan para kompetitor
Ø Mengefektifkan penggunaan sumber-sumber daya yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan, seperti karyawan serta sarana dan prasarana.
|
Dengan melihat matriks diatas lebih jelas, maka dapat disimpulkan bahwa Butik Humaira secara intern, pada dasarnya telah memiliki potensi sumber daya yang sangat memadai dan berkualitas. Namun, seiring dengan berkembangnya dunia usaha, maka tidak hanya Butik Humaira saja yang mengalami perkembangan usaha. Dengan kemajuan dalam dunia bisnis, maka semakin banyak usaha lain yang masuk dan mulai menjadi kompetitor bagi usaha Humaira tersebut. Matriks tersebut menggambarkan pula kondisi eksternal perusahaan yang secara langsung akan mempengaruhi eksistensi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karenanya, dalam hal ini sangat penting untuk membuat suatu model analisis secara menyeluruh mengenai kekuatan dan kelemahan internal dalam memberikan respon terhjadap peluang dan ancaman eksternal, sehingga pada akhirnya akan ada suatu tindakan antisipatif dalam mempertahankan usaha tersebut.
Matriks SWOT seperti diperlihatkan diatas mengandung suatu analisis singkat mengenai bagaimana cara untuk memberdayakan sumber-sumber daya yang ada yang meliputi :
Ø Analisis S-O, maksudnya perusahaan memiliki kekuatan internal yang harus dimanfaatkan dalam meraih peluang yang tersedia di lingkungan eksternal.
Ø Analisis S-T, maksudnya perusahaan memiliki sejumlah kekuatan yang jika didayagunakan dengan baik akan mampu melawan dan menghadapi ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan
Ø Analisis W-O, maksudnya perusahaan memiliki kelemahan yang segera harus diminimalisir untuk meraih peluang yang ada
Ø Analisis W-T, maksudnya kelemahan yang dimiliki perusahaan jangan sampai menjadi penghambat dan menjadi ancaman bagi perusahaan. Jadi perusahaan harus dapat menganalisis mengenai bagaimana caranya untuk meminimalisis bahkan menghilangkan kelemahan perusahaan untuk menghadapi ancaman dari luar perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN, SARAN, DAN TINDAK LANJUT
A. KESIMPULAN
Butik Humaira merupakan UKM yang bergerak dalam bidang produksi Pakaian. Secara keseluruhan, usaha ini dapat dikatakan sebagai usaha yang berkembang, lebih tepatnya saat ini usaha tersebut berada dalam tahap pertumbuhan. Manajemen perusahaannya berjalan cukup baik walaupun masih dengan cara dan metode yang sederhana.
Sebagai suatu perusahaan yang mengikuti perkembangan bisnis masa kini, Humaira selalu berupaya untuk mengembangkan usahanya, salah satunya melalui perluasan pasar dengan memasuki Departement Stere seperti Yogya, Asia, Borma dan lainnya.
Suatu sistem tidak akan berjalan jika tidak adanya manajerial yang efektif. Dalam upaya perluasan pasar tersebut, Humaira berupaya terus mengembangkan usahanya guna mencapai tujuan jangka panjang yaitu mampu bertahan bahkan unggul dalam situasi persaingan.
B. SARAN
Setelah melalui seluruh kegiatan KKU selama sekitar 5 minggu, maka terdapat beberapa masukan bagi perusahaan, antara lain :
- Perlunya pengaturan mengenai tata letak perlengkapan yang dibutuhkan dalam proses produksi guna memudahkan tenaga kerja dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
- Perlu adanya suatu sistem pencatatan dan pembukuan yang teratur, sehingga dapat diketahui transaksi-transaksi keuangan sebagai bahan pengambilan keputusan bagi pihak manajemen.
- Perlunya penegasan mengenai pembagian kerja (job description) agar tidak terjadi ketimpangan antar pegawai dalam menjalankan kewajibannya.
C. TINDAK LANJUT
Dengan mengamati situasi yang terjadi saat ini dan disesuaikan dengan kondisi internal perusahaan, maka dalam hal ini terdapat beberapa hal yang penting untuk diperhatikan guna perbaikan dalam pelaksanaan usaha pada waktu yang akan datang, antara lain :
1. Display tempat. Dalam hal ini, perlu adanya suatu penataan kembali mengenai tata letak pakaian, kerudung dan penyesuaian warna serta gambar-gambar yang menunjang usaha.
2. Diferensiasi produk, maksudnya menambah variasi dan keanekaragaman produk dengan tidak mengurangi efektifitas produksi dan efisiensi biaya guna meminimalisir tingkat kejenuhan konsumen.
3. Program dan biaya promosi. Aspek ini dinilai sangat penting guna menyampaikan informasi mengenai bisnis/usaha yang teah berdiri serta produk yang akan dijual. Cara untuk menyampaikan informasi tersebut beranekaragam disesuaikan dengan jenis usaha serta kemampuan perusahaan. Cara yang lazim digunakan yaitu dengan penetapan harga promosi atau penjualan khusus lainnya.